
Wawancara tv one tentang kesan dan pesan Abah Hasyim Muzadi selama nyantri dan belajar langsung dengan beliau.
Pada hari hari kamis, 16 maret 2017 pada pukul 6.15 WIB, seluruh umat muslim khususnya Indonesia, telah kehilangan seorang ulama yang penuh berwibawa dan penuh santun.
Banyak sekali nasehat yang beliau sampaikan kepada santri-santrinya, seperti yang telah disampaikan oleh santri al munawaroh berikut ini.
Abah Hasyim selalu menekankan kepada santrinya untuk mengamalkan ilmunya. Ilmu kita jangan sampai seperti air yang mengendap yang akan menjadi penyebab penyakit, ilmu itu harus seperti air yang mengalir sehingga akan mendatangkan kemanfaatan besar bagi sekitarnya.
Beliau beberapa kali menyampaikan bahwa kualitas seseorang itu ditentukan dengan seberapa besar dia bermanfaat untuk orang lain, kalau dia banyak berbuat untuk umat maka kualitas dirinya tinggi di mata manusia maupun di mata Tuhan, pun sebaliknya kalau dia tidak banyak berbuat untuk umat berarti ilmunya hanya akan mandek pada dirinya dan kualitasnya rendah dihadapan manusia maupun di hadapan Tuhan.

Itulah mengapa seluruh santri yang mondok dan belajar di Al-hikam selama 4 tahun lamanya diharuskan mengamalkan ilmunya di daerah pelosok-pelosok negri mengabdikan diri dan menebar ilmu dan cinta. Termasuk saya yang ditunjuk langsung oleh beliau untuk mewakafkan diri mengabdikan diri untuk masyarakat bumi evav Tual Maluku, menerpa diri, melatih mental, merasakan lelah dan susahnya berjuang dan tentunya menyebarkan ilmu dari apa yang telah didapatkan selama nyantri dan menimba ilmu d Al-hikam.
Selain itu kecintaan Abah terhadap santri amat sangat luar biasa. seluruh hidupnya ,perjuangannya baik harta jiwa dan raganya seluruhnya ditumpahkan untuk santri , sesibuk apapun kegiatan Abah di luar sana seluruhnya sebenarnya adalah wasilah untuk santri dan pesantren. Seluruh apa yang dibutuhkan santri baik pendidikan dan semua fasilitas pendidikan disediakan oleh Abah.
Selamat jalan Abah semoga Abah mendapatkan tempat yang layak surganya Allah SWT. Doa kami selalu menyertaimu abah
Dikutip dari laman facebook Saudara Sholahuddin Al Ayubi